Kemarin tanggal 24 Desember 2015 serumah kecuali Koko main ke Tuban. Acara lamaran saudara dari Ayahku. Di jalan aku suka tanya-tanya nggak jelas perkara jalan yang dilewati ke Tuban. Setiap kali ada kesempatan ngomong, aku selalu bilang “Aku pernah lewat sini, Bu?”. “Iya, pernah. Ini jalan satu-satunya ke Tuban kalau lewat Jombang” jawab ibuku. “Ehh~ tapi perasaan aku nggak pernah lewat sini” sangkalku. Mungkin sudah puluhan kali aku menyangkal model begitu, karena emang nggak pernah ngerasa lewat itu jalan. “Emang dasarnya kamu itu nggak gatek(perhatian)!” jawab ibuku penuh penekanan Continue reading
(gagal)Ketemu Idol
Dulu sempat kepikiran ingin melihat pertandingan badminton secara live. Keinginan itu muncul ketika musim Indonesia Open lagi ramai-ramainya disiarin di tipi. Serumah selalu heboh kalau ada pertandingan badminton yang disiarin di tipi. Rumah yang biasanya ramai gara-gara acara rebutan remot tipi, jadi ramai gara-gara ikut tepuk-tepuk tangan setelah ada teriakan IN..NDON..NES…SYYAA. Nggak cuma ikut tepuk-tepuk juga, bahkan ikut teriak EEAAA…HUUU…EEAAA..HUUU…EEAA, hahaha. Dan ketika asyik-asyiknya nonton, aku nyeletuk deh “Yah, Ayok nonton ke Istora yuk. Seru kali ya kalau secara live nonton badminton dengan pemain sekelas Tontowi/Liliyana dan Hendra/Ahsan”. “Iya, Ayok!!” jawab Ayahku. Continue reading
Selamat Jalan–Sampai Jumpa
Hari ini satu temanku pergi
Pergi jauh tak kan pernah kembali
Sekeras apapun menangis
Tak kan merubah yang t’lah terjadi
Harus ku lepas
(Sheila On 7—Sampai Jumpa) Continue reading
Menyeduh Kenangan
Hari ini aku pulang dari Malang ke Kediri. Seperti biasa aku kalau pulang pasti naik bis puspa indah. Sudah berasa kalau bis itu punyaku,hahhaa. Gimana nggak ngaku-ngaku kalau itu punyaku, tiap minggu aja ajeg(sering) pulang, sampai hafal deh aku sama pak supirnya.
Fiksi laguku–Kerinduan Tanah
Tanah yang merindukan hujan
Akhirnya tanah yang merindukan hujan telah dipertemukan juga
Pertemuan pertama di musim ini
Sempat takjub dengan kesabaran tanah
Tanah yang sanggup menunggu
Menunggu waktu yang tepat untuk menuangkan kerinduannya terhadap hujan.
Ketika selalu meyakini bahwa menunggu di waktu yang tepat
Tepat dalam segala hal
Maka hasil dari menunggu itu bisa menjadi ‘hadiah’ indah bagi yang bersabar, seperti hujan dan tanah
Sekarang penantian demi penantian itu terbalas sudah.
Balasan kerinduan terindah dari balasan-balasan kerinduan yang pernah ada.
Sepeda–Nikmati Saja Prosesnya
Malam ini mungkin sudah menjadi rencana tuhan, kalau aku harus mengayuh sepeda malam-malam. Kalau nggak mau ambil pesanan nasi goreng dan mi kuah di depan komplek, ya nggak bakal deh main sepeda malam-malam begini. Masa iya aku harus naik motor, kan jarak penjual nasi goreng sama komplek perumahanku saja nggak sampai 50 meter. Kalau maksa naik motor kan buang-buang bensin. Katanya bensin mahal, katanya mau hemat, masa iya jarak 50 meter aja naik motor :-p . *lagu lawas *masih belum bisa move on dari kenaikan bbm :-p .
Pekan Ujian
Dulu, dulu, dulu—duhhh,kata dulunya banyak bener yes. Berasa udah tua banget :p abaikan—kalau udah masuk pekan ujian sih emang sering jungkir balik gegara banyak ujian. Ujian tetap jalan, tugas yang mati satu tumbuh seribu juga on progress. Kebayang kan gimana jungkir baliknya mahasiswa tiap pekan ujian. Kalau sudah masuk di pekan ujian, jari-jari tangan pasti bentuknya sudah nggak simestris. Tugas yang tulis tangan banyak—terutama dosen yang minta catatan waktu ujian satu lembar dengan font 6—yang diketik udah nggak bisa dihitung. Continue reading
Filsafat–Ilmu Jangan Suka Nyinyirin Orang
Sudah tiga minggu aku kuliah, lagi, di pasca sarjana. Duh, ya, kalau ngomongin kuliahnya itu berasa kayak masuk ke hutan dan tersesat, muter-muter nggak jelas, dan banyak yang harus dikerjain *eciiiee, curhat :p. Kalau tersesat kan gampang, tinggal pake kompas? Kompas nggak guna di hutan macam ini. Ya sudah, tunggu sampai langitnya penuh bintang, baru bisa keluar dari hutan. Terus, jangan salah, aku kuliah di pasca sarjana ini langsung dicap orang pinter. Duh ya~ tolong, aku saja baru sadar waktu udah nginjek ini gedung pasca sarjana, kalau ilmu itu segede gaban! Dan ilmuku nggak ada apa-apanya *tiba2merasakecilmendadak. Continue reading
Sejarah Fisika-Fisika Matematika
Hari ini kita belajar sejarah. Duh, kalau ngomongin sejarah pasti bawaannya ngantuk *plak!!. Apalagi sejarah fisika. Duh ya, kalau ngomongin sejarah itu pasti jatuhnya cerita jaman bahelak yang membosankan, iyeesss?. Tapi, jangan salah ya~ sejarah fisika itu nggak cuma ngomongin cerita jaman bahelak, rumus pun juga diomongin gimana sejarahnya, fisika matematika misalnya.
Tidak menyerah itu…..
jejejengggg~~~ FYI, sekarang ini tanggal 8 juli 2015. Tanggal paling baper deh ya. uhuk!. Meskipun sudah nggak berasa lagi euforianya, tapi tetep aja pengen posting. Yuk, disimak ceritanya :p